ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT ANTRAKS
DEFINISI
Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang disebabkan bacteria
Bacillus anthracis dan sangat mematikan dalam bentuknya paling ganas. Antraks
paling sering menyerang herbivora-herbivora yang telah dijinakkan,namun juga
dapat menjangkiti manusia karena terekspos hewan-hewan yang dijangkiti,jaringan
hewan yang tertular, atau spora antraks dalam kadar tinggi.
Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui
sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks. Antraks bermakna
”batubara” dalam bahasa Yunani”, dan istilah ini digunakan kulit para korban
akan berubah hitam.
ANATOMI FISIOLOGI KULIT
KULIT
TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN:
1. EPIDERMIS
Terbagi atas 4 lapisan:
a. Lapisan basal / stratum
germinativum
• terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
• Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
• Lapisan terbawah dari epidermis.
• Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin(
melindungi kulit dari sinar matahari.
b. lapisan Malpighi/ stratum
spinosum.
• Lapisan epidermis yang paling tebal.
• Terdiri dari sel polygonal
• Sel – sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti
duri.
c. laisan Granular / s. granulosum.
• Terdiri dari butir – butir granul keratohialinyang basofilik.
d. lapisan tanduk / korneum.
• Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti.
Setiap
kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
1.
Mengusir mikroorganisme patogen.
2.
Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
3.
Unsure utam yang mengerskan rambut dan kuku. Setiap kulit yang mati akan
terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :
1)
Sel merkel.
Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi diyakini berperan dalam
pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.
2)
Sel langerhans.
Berperan dalam respon – respon antigen kutaneus.
Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang
berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat
kerutan yang disebut fingers prints.
2. DERMIS.( korium)
ü Merupakan lapisan dibawah
epidermis.
ü Terdiri dari jaringan ikat yang
terdiri dari 2 lapisan:pars papilaris.( terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen DAN Retikularis YG Terdapat banyak p. darah , limfe, dan
akar rambut, kelenjar kerngat dan k. sebaseus.
3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS
/ SUBCUTIS.
ü Lapisan terdalam yang banyak
mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
ü Merupakn jaringan adipose sebagai
bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang.
ü Sebagai mobilitas kulit,
perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.
ü Sebagai bantalan terhadap trauma.
ü Tempat penumpukan energi.
4. RAMBUT.
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang
dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan
lembut).
Fungsi rambut
1. melindungi kulit dari pengaruh
buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu
hidung (vibrissae)
2. menyarig udara.
3. serta berfungsi sebagai pengatur
suhu,
4. pendorong penguapan kerngat dan
5. indera peraba yang sensitive.
RaMbut terdiri dari akar ( sel
tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin )
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
1. fase pertumbuhan (Anagen)
kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti
kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun.90 % dari 100.000 folikel
rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2. Fase Istirahat( Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar
rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress,
dsbt Piloereksi.
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
5. KUKU
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.
Berfungsi mengangkat benda –
benda kecil. Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari
tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan.
6. KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT
1.
Kelenjar Sebasea
berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang
antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi
halus lentur dan lunak.
2.
Kelenjar keringat
Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
a. kelenjar Ekrin terdapat disemua
kulit.
Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu
tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran
keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap
setress, nyeri dll.
b. kelenjar Apokrin.
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada
folkel rambut. Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar
dan berkurang pada sklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh
seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K.
seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).
FUNGSI KULIT SECARA UMUM.
1. SEBAGAI PROTEKSI.
•
Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)
•
Melindungi dari trauma yang terus menerus.
•
Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
•
Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
•
Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
2. PENGONTROL/PENGATUR SUHU.
•
Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran
darah meningkat terjadi penguapan keringat.
3. proses hilangnya panas dari
tubuh:
•
Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.
•
Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin
yang bersentuhan dengan tubuh.
•
Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
•
Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang
ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)
4. SENSIBILITAS
•
mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
5. KESEIMBANGAN AIR
·
Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta
elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban
dalam jaringan subcutan.
·
Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari
untuk dewasa.
6. PRODUKSI VITAMIN.
•
Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis
vitamin D.
ETIOLOGI
Anthrax disebabkan oleh bakteri yang dapat menyerang limpa.
Anthrax disebabkan oleh bakteri yang dapat menyerang limpa.
Cara
penyebaran Anthrax ke manusia dan hewan melalui 3 ( tiga )cara :
1. Melalui mulut karena memakan
daging dari penderita anthrax atau bahan makanan lainnya yang tercemar anthrax
(sayuran, rumputan, minuman, dll).
2. Melalui jalan pernapasan, terjadi
di industri kerajinan dengan bahan dasar asal hewan misalnya wol, kulit, tulang
dll yang mengandung spora.
3. Melalui luka – luka dikulit,
sering terjadi dipertanian/perternakan, karena luka dipotongan hewan. Binatang
korban : sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi dan bisa juga kucing, anjing,
musang yang memakan daging asal korban anthrax.
PATHOFISIOLOGI
Penularan pada manusia bisa lewat kontak langsung spora yang ada di
tanah, tanaman, maupun bahan dari hewan sakit (kulit, daging, tulang atau
darah). Mengonsumsi produk hewan yang kena anthrax atau melalui udara yang
mengandung spora, misalnya, pada pekerja di pabrik wool atau kulit binatang.
Karenanya ada empat tipe anthrax, yaitu anthrax kulit, pencernaan/anthrax usus,
pernapasan/anthrax paru dan anthrax otak. Anthrax otak terjadi jika bakteri
terbawa darah masuk ke otak.
Masa inkubasi anthrax kulit sekitar dua sampai lima hari. Mula-mula
kulit gatal, kemudian melepuh yang jika pecah membentuk keropeng hitam di
tengahnya. Di sekitar keropeng bengkak dan nyeri.
Pada anthrax yang masuk tubuh dalam 24 jam sudah tampak tanda demam.
Mual, muntah darah pada anthrax usus, batuk, sesak napas pada anthrax paru,
sakit kepala dan kejang pada anthrax otak. Jika tak segera diobati bisa
meninggal dalam waktu satu atau dua hari. Namun obatnya sudah ada, yakni
penisilin dan derivatnya. Karena setiap petugas kesehatan sudah dilatih untuk
menangani, sebaiknya penderita segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit.
Untuk mencegah tertular anthrax dianjurkan untuk membeli daging dari
tempat pemotongan resmi, memasak daging secara matang untuk mematikan kuman,
serta mencuci tangan sebelum makan.
Tingkat Kematian Manusia Akibat Anthrax Mencapai 18 Persen. Penyakit
Anthrax memang layak ditakuti karena sangat mematikan. Sapi, domba atau kambing
yang terserang, akan menemui ajal dalam hitungan jam. Kemampuan membunuh yang
sangat cepat ini justru ada baiknya, karena penularan penyakit anthrak sangat
lambat dan tak meluas (endemik, sporadik). Lain dengan flu yang bisa mewabah
hampir di semua muka bumi dengan begitu cepatnya.
Penyakit Anthrax termasuk kelompok penyakit yang dapat menular dari
hewan ke manusia (Zoonosis). Penyakit ini paling sering menyerang ternak
herbivora terutama Sapi, domba, Kambing dan selalu berakhir pada kematian.
Sasaran berikutnya kuda dan babi. Hewan kelompok omnivora ini bisa lebih
bertahan sehingga sebagian penderita selamat dari maut. Serangan pada ayam,
belum pernah ada laporan. Berdasar penelitan yang selama ini telah dilakukan,
pada manusia, dilaporkan tingkat kematian mencapai 18 persen (dari 100 kasus, 18
penderita meninggal). Penyebab Anthrax, bernama Bacillus anthracis, dapat
bersembunyi dalam tanah selama 70 tahun.
Bila situasi lingkungan cocok bagi pertumbuhan kuman, misalnya karena
tergenang air, B anthracis akan bangkit dari kubur dan menyerang hewan yang ada
di sekitarnya. Karenanya, tanah yang tercemar merupakan sumber infeksi dan
bersifat bahaya laten. Kumannya dapat terserap akar tumbuh-tumbuhan hingga
mencapai daun maupun buah sehingga akan menginfeksi ternak maupun manusia yang mengkonsumsinya.
Sumber infeksi lainnya adalah bangkai ternak pengindap anthrax. Miliaran
B anthracis memadati darah (septisemia), organ-organ dalam. Pokoknya seluruh
tubuh bangkai, termasuk benda yang keluar dari bangkai, mengandung kuman
penyebab anthrax. Dalam 1 mililiter darah setidaknya mengandung 1 miliar B
anthracis. Bila B anthracis aktif bersinggungan dengan Oksigen, segera mengubah
diri dalam bentuk spora yang memiliki daya tahan hidup lebih tinggi. Dalam
bentuk spora ini, kuman penyebab anthrax dapat bertahan hidup sampai 70 tahun
di dalam tanah.
Spora-spora tersebut dapat diterbangkan angin, atau dihanyutkan aliran
air kemudian mencemari apa saja (air, pakan, rumput, peralatan, kendaraan,
hewan dan sebagainya). Spora B anthracis yang menempel pada pakan atau air
minum dan benda lainnya, bila termakan atau terhirup pernafasan atau menempel
pada kulit yang luka akan berubah menjadi bentuk aktif dan masuk ke dalam
jaringan serta berkembang biak. Sejak kuman masuk ke dalam tubuh ternak sampai
menimbulkan gejala sakit yang disebut masa inkubasi memerlukan waktu antara 1 –
2 minggu.
KLASIFIKASI
Penyakit Anthrax termasuk kelompok penyakit yang dapat
menular dari hewan ke manusia (Zoonosis). Penyakit ini paling sering menyerang
ternak herbivora terutama Sapi, domba, Kambing dan selalu berakhir pada
kematian. Sasaran berikutnya kuda dan babi. Hewan kelompok omnivora ini bisa
lebih bertahan sehingga sebagian penderita selamat dari maut. Serangan pada
ayam, belum pernah ada laporan.
MANIFESTASI KLINIS
Stadium
pertama: Stadium ke-dua: onset awal (1-4 hari) perburukan (24 jam)








Manifestasi
Radiologis dan Patologis Antraks











PENCEGAHAN
1. Kalau ada tawaran daging murah,
jangan dibeli, mungkin sekali daging tersebut berasal dari tempat pemotongan
gelap yang tidak terjamin.
2. Daging hewan penderita anthrax
berwarna merah tua agak berbau amis dan busuk, mengalir darah kental merah tua
(seperti kecap) atau kehitaman yang sulit beku.
3. Masyarakat agar membeli daging
dari rumah pemotongan hewan yang mempunyai izin operasi dan ditandai dengan
stempel/cap pada daging. Seyogyanya juga membeli daging dari pasar swalayan
atau kios – kios daging yang memiliki izin, bersih dan hygiene.
4. Cucilah sampai bersih (sayuran
dan buah – buahan), bila meamasak daging masaklah sampai matang, supaya spora
atau basilnya mati.
PENATALAKSANAAN
Sebagian besar kuman sensitif terhadap penisilin, doksisiklin,
siprofloksasin, kloramfenikol, vankomisin, klindamisin, rifampisin, imipenem, aminoglikosida, sefazolin, tetrasiklin, linezolid, dan makrolid.
siprofloksasin, kloramfenikol, vankomisin, klindamisin, rifampisin, imipenem, aminoglikosida, sefazolin, tetrasiklin, linezolid, dan makrolid.
Karena kemungkinan telah dilakukan rekayasa kuman sehingga resisten
terhadap beberapa antibiotik maka siprofloksasin merupakan obat pilihan utama
pada antraks akibat bioterorisme. Antibiotik profilaksis diberikan pada
penduduk yang terpajan spora antraks. Vaksinasi diberikan pada kelompok risiko
tinggi terpajan spora. Pengendalian infeksi dan dekontaminasi juga perlu
dilakukan.
ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT
ANTRAX
PENGKAJIAN
a. Persepsi tentang penyakitnya
Os percaya bahwa penyakit yang
dialaminya merupakan akibat dari kelalaiannya sendiri dan merupakan sebagai
cobaan dari Allah SWT.
b. Pola nutrisi dan metabolism
Jenis makanan : Nasi putih,sayur
dan lauknya
Frekuensi : 3x/hari
Porsi : diit tidak dihabiskan
c. Program Therapi Tgl 15 April 2010
-
Diet ML 20 tetes/menità- IVFD RL
-
Inj Dexametason 500mg 1x1
d. Pola Eliminasi
BAB: BAB kurang lebih 3 kali
dalam sehari
BAK: BAK kurang lebih 3 kali
sehari
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3
4
·
Makan/ minum
·
Mandi
·
Toileting
·
Berpakaian
·
Mobilitas tempat tidur
·
Berpindah/berjalan
·
Ambulasi/ROM
0: Mandir; 1: Alat bantu; 2:
Dibantu orang lain; 3: Alat bantu dan dibantu orang lain; 4: Tergantung total
f.
Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan bahwa ia susah
untuk tidur dan sering terjaga dari tidurnya
g. Pola perceptual
Klien khawatir jika penyakit yang
dideritanya merupakan kumpulan dari penyakit yang berbahaya.
h. Sistem nilai dan
kepercayaan
Klien menganut agama Islam .
Pemeriksaan fisik
1. Keluhan yang dirasakan saat
ini
Lemas,pusing, dan pada lengan,tangan,dan
kaki os terasa gatal.
2. Vital sign
TD : 130/90 mmHg P : 22x/menit
N : 88x/menit S : 37,1° C
3. Kepala
Rambut : Warna hitam kekuningan,
distribusi Merata kebersihan cukup
Mata : cekung, kebersihan cukup,
conjungtiva anemi
Hidung : Bentuk simetris, sekret tidak
ada, Kebersihan cukup
Mulut :Selaput lendir bibir dan
mulut tampak kering lidah cukup bersih
4. Dada dan paru-paru
Inspeksi : Bentuk simestris,
retraksi otot pernapasan ada
Palpasi : pembesaran tidak ada,
nyeri tekan tidak ada
Perkusi : Sonor pada daerah paru
Auskultasi :Vesiculer normal
5. Abdomen : Turgor kulit elastis,
bising usus 25 x / m
6. Punggung : Skoliosis, Kiposis,
tidak ada, dekubitus tidak ada
7. Ekstrimitas
-
atas : Gerakan lemah, terdapat luka /lesi yang terdapat keropeng bewarna
hitam ditengahnya dan disekitar luka kemerahan dan sembab, terpasang Infuse
dilengan kanan, kebersihan cukup
-
bawah : Gerakan lemah, terdapat luka /lesi yang terdapat keropeng
bewarna hitam ditengahnya dan disekitar luka kemerahan dan sembab,
8. Kulit : Warna kulit kuning
langsat, terdapat lesi pada bagian lengan,tangan dan, kebersihan cukup
9. Anus : normal
Pengelompokan data
DS:
Klien mengatakan pada bagian lengan,tangan,dan kaki terasa gatal.
Klien mengatakan pada bagian lengan,tangan,dan kaki terasa gatal.
DO :
1. Klien menggaruk
lengan,tangan dan kaki yang terdapat lesi .
2. Klien terlihat gelisah
3. Diluka os terdapat
jaringan mati berbentuk keropeng berwarna hitam di tengahnya,dan disekitar luka
kemerahan dan sembab.
Vital sign:
T: 130/80 mmHg P:
39x/menit
N: 88x/menit S: 37°C
DS :
Klien mengatakan tidak bisa tidur,tidur ± hanya 4jam
DO :
1. Klien menggaruk-garuk
lengan,tangan dan kaki nya
2. Mata merah
3. Pasien sering menguap
4. Ada lingkar hitam dimata
VS: T:130/90 mmHg
P: 23w x/menit
N:89x/menit S: 37°C
DIAGNOSA
1. Gangguan integritas kulit b/d
reaksi alergi
2. Gangguan pola tidur ,insomnia
rimiten b/d rasa gatal pada bagian lengan,tangan,dan kaki
INTERVENSI
Diagnose I :
Setelah dilakukan
perawatan, di harapkan kerusakan integritas kulit klien teratasi dengan
kriteriahasil:
1. Menyembuhkan lesi dan jaringan
keropeng yang bewarna hitam
2. Integritas kulit utuh
3. Tidak gelisah
a. Kaji kulit setiap hari,catat
warna,turgor,sirkulasi, dan sensasi
R/ Mengetahui therapy yang diberikan
b. Intruksikan pasien agar melakukan
hygiene kulit
R/ Mempertahankan kebersihan kulit karena kulit kering dapat menjadi
barier infeksi
c. Secara teratur ganti posisi,dan
ganti sprey
R/ Meningkatkan aliran darah kejaringan ,meningkatkan proses penyembuhan
d. Anjurkan pasien agar tidak
menggaruk-garuk dengan benda kasar
R/ Mencegah infeksi
e. Kolaborasi dgn dokter dalam
pemberian obat-obatan.
R/ Kolaborasi dengan tim nutrisi untuk menentukan diit.
Diagnosa II :
Setelah dilakukan perawatan
diharapkan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
Anoreksia, mual, muntah dapat teratasi dengan criteria:
1. Klien sudah mempunyai selera
untuk makan
2. Klien sudah tidak merasa mual
3. Turgor kulit baik
4. Palpitasi abdomen berkurang
a. Anjurkan kelurga pasien
memberikan perawatan oral
R/ Kebersihan
oral menghilangkan bakteri penumbuh bau mulut dan meningkatkan rangsangan nafsu
makan
b. Hindari makanan penghasil gas dan
minuman karbon
R/ Menimbulkan
distensi abdomen dan meningkatkan dispnea
c. Anjurkan makan sedikit tapi
sering
R/ Mencegah perut penuh dan mencegah resiko mual
d. Kolaborasi dengan tim nutrisi
untuk menentukan diit
R/ Menentukan
diit yang tepat sesuai perhitungan ahli gizi.
IMPLEMENTASI
Tindakan
yang di lakukan berdasarkan intervensi yang telah di buat yaitu :
1. Mengajarkan pada pasien mengenai
kebersihan kulit
2. Memantau setiap hari, warna,
turgor, sirkulasi, dan sensasi pada kulit.
3. Membantu pasien untuk mengatur
posisi, agar tidak terjadi kerusakan pada jaringan
4. Mengajarkan pasien pola makan
yang teratur
5. Mengajarkan pada pasien mengenai
kebersihan oral.
EVALUASI
Masalah
dikatakan teratasi apabila kebutuhan pada integritas kulit membaik dan
kebutuhan gizi dari kebutuhan dapat
terpenuhi dengan baik/ terkontrol.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekkyfajarfranasaputra.wordpress.com/2010/02/01/anthrax/
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/22/antrax/
http://musculoskeletalbedah.blogspot.com/2009/04/anatomi-dan-fisiologi-kulit.html
Soeharsono,19.Zoonosis Penyakit Menular Dari Hewan Ke Manusia.Jakarta:EGC
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/22/antrax/
http://musculoskeletalbedah.blogspot.com/2009/04/anatomi-dan-fisiologi-kulit.html
Soeharsono,19.Zoonosis Penyakit Menular Dari Hewan Ke Manusia.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar